Selasa, 19 November 2013

Indonesia Jangan Plintut Pernyataan Tony Abbott

Pernyataan Perdana Menteri Australia Tony Abbott menolak permintaan Indonesia untuk meminta maaf maupun memberikan penjelasan atas penyadapan oleh intelijen Australia terhadap Presiden SBY semakin memperuncing hubungan kedua Negara. Bahkan akan terjadi perang propaganda dikalangan para pakar IT.

Pernyataan tolak tersebut mengindikasikan Australia sebagai negara tetangga selatan, sangat bernafsu untuk mengetahui rahasia rumah kebangsaan dan kenegaraan RI. Penyadapan Australia terhadap telepon Presiden SBY, para pejabat dan petinggi istana adalah bukti bahwa Australia sangat ingin tahu tentang Indonesia.

Untuk hasratnya itu, Australia tak segan-segan menyadap, sekaligus menyakiti perasaan tetangganya sebagai negara dan bangsa yang berdaulat. Namun, Australia juga merupakan tetangga yang menyenangkan dan diperlukan Indonesia.  

Mantan Dubes RI untuk Australia Sabam Siagian tidak begitu kaget mendengar adanya kegiatan penyadapan telepon oleh intel Australia terhadap pembicaraan pejabat-pejabat RI. Seperti diberitakan sebelumnya, Australia dikabarkan telah melakukan penyadapan sejumlah telepon pejabat Indonesia, khususnya Presiden SBY pada Agustus 2009.  Informasi ini didasarkan laporan bekas intel Amerika Serikat, Edward Snowden, bahwa dalam United State National Security Agency tercatat intelijen Australia menyadap telepon SBY.

Ketika dia bertugas di Canberra, sekitar 20 tahun lalu, kegiatan penyadapan itu sudah dilakukan intel Australia. Masalah ini sudah dilaporkan ke Menlu Ali Alatas ketika itu, tetapi yang selalu menjadi kendala adalah soal alokasi biaya. Sebab pemerintah pusat tidak menyediakan dana untuk penangkalan.

Antara 1993-1994, kenang Sabam di KBRI Canberra saat itu dia mendapat kunjungan KSAD Jenderal Edi Sudrajat. Sabam, dan Edi Sudrajat (alm), baru saja mau memulai percakapan di sebuah ruang tertutup. Tiba-tiba dari jendela samping tempat keduanya duduk, Sabam melihat ada mobil Telkom Australia yang sedang parkir. Selain itu sopir dan penumpang mobil Telkom itu seperti sedang sibuk mencari sesuatu.

Sabam juga mengungkapkan penyadapan yang dilakukan intelijen Australia tidak hanya terbatas di halaman KBRI. Intel Australia ikut memantau setiap kali dia mengadakan aktivitas termasuk saat Sabam bermain golf di salah satu lapangan golf. Semenjak pengalaman itu, Sabam selalu berhati-hati ketika berbicara di telepon yang menggunakan kabel maupun handphone.

Aksi penyadapan ini, bertolak belakang dengan sikap politik luar negeri Australia yang menjunjung tinggi nilai demokrasi dan privasi. Ini pernyataan yang meremehkan. Ini sangat serius dan sangat membuat dampak hubungan Indonesia dan Australia," pernyataan Marty saat konfrensi pers di Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) di Jakarta Pusat, Senin (18/11/2013).

Rasa kecewanya atas tindakan Pemerintah Australia yang melakukan penyadapan terhadap dirinya. Ia menilai tindakan itu menyakitkan. Melalui akun @SBYudhoyono, yang merupakan akun pribadinya di jejaring sosial twitter, Presiden SBY menuliskan jika Pemerintah Indonesia akan meninjau kembali kerjasama bilateral dengan Pemerintah Australia.  Untuk itu, akan meninjau kembali sejumlah agenda kerjasama bilateral, akibat perlakuan Australia yang menyakitkan itu. Menurutnya tindakan penyadapan yang dilakukan oleh Pemerintah AS dan Australia sangat mencederai kemitraan strategis dengan Indonesia, terlebih AS dan Australia sama-sama negara yang menganut azas demokrasi.

Indonesia Jangan Plintut Pernyataan Tony Abbott dan harus berani tindakan yang tepat dan perlu mengambil kebijakan terbaru untuk privacy untuk negeri kita yang kita junjung tinggi kehormatannya. Hal itu mengingat Australia merupakan negara musuh dalam selimut yang menjadi ancaman bom waktu. Begitu juga dengan Negara Malaysia yang menjadi sahabat bumerang yang perlu kita terus waspadai.

By Eggay Safron

Tidak ada komentar:

Posting Komentar