Rabu, 13 November 2013

Rakyat Harus Cerdas Tentukan Pilihan Pemimpin 2014

Jakarta - Demokrasi liberal yang dianut di Indonesia memberikan ruang yang seluas-luasnya kepada warga negara dalam menentukan pilihan politik, baik itu untuk memilih dan juga dipilih. Mereka yang memilih sebagai pemilih/konstituen memiliki tanggungjawab dalam menentukan pemimpin yang akan dipilih. Sedangkan mereka yang menginginkan jadi pemimpin harus berpolitik dalam rangka menarik hati rakyat agar dipilih sebagai pemimpin. Pilihan kedua merupakan pilihan yang sulit karena menyangkut dengan tanggungjawab dan kepercayaan. (Farhan Effendy, S. Fil. MAP sosok Dewan Pakar Nusantara/Pengurus DPP Partai Demokrat).

Sistem politik di Indonesia sangat didominasi oleh partai politik. Bagi mereka yang menginginkan menjadi pejabat legislatif dan eksekutif harus memiliki dukungan secara politik, dan otomatis mereka harus masuk ke dalam salah satu parpol sebagai kendaraan. Parpol merupakan alat dalam mekanisme perpolitikan di Indonesia. Tanpa melalui partai politik mereka akan sulit masuk pertarungan politik dalam rangka merebut kekuasan.

Sebagai alat dalam merebut kekuasaan, partai politik sangat memberi pengaruh besar dalam menentukan seorang calon yang akan menduduki posisi tertentu. Dengan mekanisme dan aturan sedemikian rupa partai politik memiliki arti penting dan sangat menentukan dalam memilih figur atau calon dalam memperebutkan jabatan tertentu. Maka parpol sebagai pintu utama perebutan kekuasaan memiliki legitimasi yang sangat kuat dalam menentukan calon pemimpin yang baik dan sebaliknya.

Direktur LSM FAB-Indonesia, Yudistira Ardy Rukka mengatakan, Pemilu Legislatif dan Pemilu Pilpres 2014, harus dimanfaatkan dengan baik oleh rakyat untuk memilih calon wakilnya yang akan duduk di parlemen. Sebab, kalau salah memilih, rakyat akan menanggung resikonya lima tahun ke depan. Langkah pertama untuk mengubah Indonesia adalah dengan cara mengubah wajah parlemen yaitu implementasi Pemilu 2014.

Memilih pemimpin yang cerdas tahun 2014, menurut saya sama dengan memilih produk yang berkualitas. Hal sesuai dengan pemikiran Dewi Odjar, Deputi Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi Badan Standardisasi Nasional (BSN) mengimbau masyarakat Indonesia menjadi konsumen yang cerdas dalam memilih produk yang mereka inginkan, yakni dengan mengutamakan produk-produk yang telah memiliki label Standar Nasional Indonesia (SNI). Jika tidak, maka rugi sendiri dan orang lain.

Para pekerja politik atau politisi merupakan figur yang memiliki semangat menggenggam kekuasaan. Berpolitik adalah sebuah pilihan dari keinginan berkuasa. Politisi sebagai calon pemimpin yang akan diberi mandat oleh rakyat dalam menentukan nasib rakyat kedepan sangat diharapkan mampu mengemban amanah tersebut. Harapan kepada calon pemimpin adalah kesejahteraan hingga ketenangan batin, karena sebagai penguasa mereka memiliki legitimasi dalam menentukan kebijakan-kebijakan yang bersangkutan dengan kehidupan umum dalam berbangsa dan bernegara.

Filsafat Aristoteles tentang berpolitik mengungkapkan, jalan untuk memberikan kesejahteraan kepada rakyat, maka berpolitik merupakan perjuangan yang mulia. Tetapi dalam kenyataannya, masyarakat masih banyak bersifat apolitis dikarenakan ulah politisi tersebut yang tidak bisa amanah terhadap kepercayaan rakyat. Politisi dianggap sebagai sekumpulan orang yang hanya menebar janji dengan kepentingan berkuasa. Mereka akan melakukan apapun demi memegang kekuasaan.

Kekuatan politik di Indonesia sangat dominan dalam melakukan legitimasi kekuasaan. Kesewenang-wenangan penguasa seringkali diakibatkan oleh lemahnya hukum terhadap mereka yang memiliki posisi politik yang kuat. Hal inilah yang menjadikan politisi sulit dikontrol kekuasaannya karena menganggap dirinya kuat dan sulit tersentuh hukum. Dengan demikian, Rakyat sebagai pemilih sangat menentukan para politisi yang akan menjadi figur pemimpin baginya. Pemimpin sebagai sebuah amanah harus diberikan kepada figur yang tepat dan tidak akan berkhianat terhadap amanah rakyat dan konstitusi. 

Mereka harus menjadi figur yang benar-benar meperjuangkan rakyat. Semakin banyaknya politisi yang melakukan pelanggaran hukum ini harus menjadi acuan bagi rakyat dalam menentukan pemimpin masa depan. Rakyat harus sadar dan banyak belajar pengalaman masa lalu dalam memilih pemimpin dan harus lebih hati-hati dalam memberikan pilihan. Ok, bro! (Eggay)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar