Senin, 10 November 2014

Alasan Cina Sebagai Salah Satu Negara Tujuan Menuntut Ilmu



Oleh : Mochamad Purnaegi Safron
"Tuntutlah Ilmu sampai ke negeri Cina," menjadi bukti tentang posisi strategis Cina. Mengapa negeri berjuluk tirai bambu dalam hadis tersebut dijadikan target menuntut ilmu?

Ada sejumlah alasan kuat kenapa Cina diposisikan sebagai negara tujuan menuntut ilmu. Di antaranya, jauh sebelum ajaran Islam diturunkan Allah SWT, bangsa Cina memang telah mencapai peradaban yang amat tinggi. Kala itu, masyarakat Negeri Tirai Bambu sudah menguasai beragam khazanah kekayaan ilmu pengetahuan dan peradaban. Dalam dunia perdagangan, penduduk Cina dikenal sebagai masyarakat yang sangat pandai. Karena itu, di beberapa negara di dunia, penduduk Cina turut meramaikan perekonomian sebuah negara. Dan, Kota Guangzhou merupakan pusat perdagangan dan pelabuhan tertua di Cina.

Tak bisa dimungkiri bahwa umat Islam juga banyak menyerap ilmu pengetahuan serta peradaban dari negeri ini. Beberapa contohnya, antara lain ilmu ketabiban, kertas, serta bubuk mesiu. Kehebatan dan tingginya peradaban masyarakat Cina ternyata sudah terdengar di negeri Arab sebelum 500 M. Beberapa alasan Cina diposisikan sebagai negara tujuan menuntut ilmu sehingga menjadi perhatian orang yang selama ini menjadi perhitungan di mata negara-negara industri maju.

1. Cina Sebagai Negara Berkembang
Saat ini Cina menduduki sebagai negara berkembang dengan jumlah penduduk tiga besar di dunia. Namun kepadatan penduduk yang menjadi momok di setiap negara ini bisa diatasi dengan kebijakan-kebijakannya, antara lain membatasi jumlah kelahiran. Tak kalah pula fasilitas umum yang diberikan pemerintah pada penduduknya, turut mendukung negara ini untuk tetap aman dan tenteram, meskipun kepadatan penduduk melanda. Contohnya: pengadaan kereta bawah tanah antar tempat-tempat umum dengan tarif paling murah di dunia yaitu 2 yuan = Rp 3000 untuk keliling Beijing. Subsidi pengguna bus kota baik untuk pelajar dan umum, subsidi masuk tempat pariwisata baik untuk pelajar dan lansia, dll.

2. Pendidikan di Cina Tidak Mahal
Biaya pendidikan di Cina jika dikonversikan kedalam mata uang rupiah masih bisa dijangkau oleh masyarakat ekonomi menengah ke atas, mengingat biaya pendidikan di Indonesia juga akhir-akhir ini menanjak cukup tajam, di mana menyebabkan masyarakat ekonomi kecil merasa kesulitan.

3. Banyak Beasiswa yang Ditawarkan
Banyak beasiswa yang ditawarkan jika memang kita berprestasi dan mampu bersaing. Beasiswa bisa diperoleh dari sumber pemerintah Cina itu sendiri ataupun dari pemerintah indonesia. Contoh dari pemerintah Indonesia yaitu beasiswa dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendiknas) yang bekerja sama dengan Biro Perjalanan Luar Negeri. Sesuai dengan putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 13/PUU-VI I 2008 bahwa 20 persen dari APBN akan digunakan untuk kepentingan pendidikan. Maka beasiswa ini juga merupakan salah satu alternatif untuk mendapatkan keringanan biaya sekolah di Cina.

4. Cina Sebagai Pusat Kebudayaan
Perkembangan ekonomi yang cukup pesat, salah satunya diperoleh dari sektor pariwisata yang menyajikan situs-situs historikal pada zaman kedinastian, menjadikan Cina terkenal di berbagai negara di belahan dunia sebagai negara yang kaya akan kebudayaannya dan disebut sebagai pusat kebudayaan.

5. Banyak Universitas Berkualitas
Banyak universitas atau sekolah-sekolah yang kualitasnya tidak kalah dengan negara-negara di Eropa, bahkan beberapa universitas di Eropa telah membuka cabangnya di Cina seperti Liverpool University. Universitas lokal Cina pun sekarang sudah banyak yang membuka kelas yang diberikan dalam bahasa Inggris, sehingga jika kita enggan untuk belajar bahasa Mandarin terlebih dahulu kita bisa memilih kelas yang diberikan dalam bahasa Inggris.

6. Keamanan Terjamin
Karena menganut sistem komunis, Cina memiliki hukum negara yang lumayan ketat dan tidak segan-segan untuk memberikan hukuman berat pada pelanggarnya. Karena peraturan hukum yang ketat itu membuat hampir seluruh wilayah Cina menjadi aman terkendali. Apalagi bagi pelajar yang notabene jauh dari orangtua. Tentunya jaminan keamanan ini akan menjadikan orang tua pelajar merasa tenang telah menyekolahkan anaknya jauh-jauh ke Cina.

7. Toleransi Antarmasyarakat yang Sangat Tinggi
Sebagai negara yang menganut adat ketimuran, Cina masih menganut sistem toleransi yang tinggi. Walaupun mereka hidup di tengah-tengah pemerintahan komunis, namun mereka juga tidak melarang seseorang yang mempercayai aliran keagamaan. Meskipun lumayan sulit untuk mendapatkan tempat beribadah. Bagi umat Islam, tidak terlalu sulit untuk mendapatkan makanan halal karena Cina sudah mempunyai badan pengawas makanan halal seperti MUI-Indonesia. Jadi bagi umat Islam masih bisa dengan mudah mencari resto halal atau daging halal di pasar lokal.

8. Kreativitas dalam Perkembangan Teknologi
Sekarang banyak kita jumpai produk-produk Cina yang beredar di pasaran, dari mulai kualitas yang paling rendah sampai tinggi. Perkembangan teknologi yang cukup pesat dan tingkat kreativitas masyarakat Cina menjadikan barang keluaran Eropa dengan harga jual tinggi bisa ditiru dan dijual dengan harga yang lumayan miring. Namun barang tiruan itu tetap mempunyai unsur kreativitas, sehingga barang tersebut tidak melanggar hak cipta barang aslinya. Pola berpikir dan tingkat kreativitas yang tinggi itulah yang menjadikan banyak warga asing penasaran ada apa gerangan dengan negeri Cina ini, yang bisa mendesain barang yang sama dengan cara 1000 satu malam.

Dengan kedelapan pertimbangan di atas, maka Cina layak merajai perdagangan kawasan Asia dan ekonomi dunia yang sangat agresif sehingga menjadi salah satu icon pendidikan di kawasan Asia. Diprediksikan  Cina menjadi negara super power mengingat perkembangan Cina sangat fantastis setelah negara-negara di Eropa dan Amerika. Hal itu bisa dilihat dengan makin mendunianya bahasa Mandarin hingga masyarakat Indonesia bahkan orang-orang Eropa pun rela untuk belajar bahasa Mandarin. Untuk itu, apakah Anda tertarik untuk menuntut ilmu di negeri Cina?

Sumber:
Http://www.harian-komentar.com
REPUBLIKA.CO.ID

Tidak ada komentar:

Posting Komentar