Jumat, 07 November 2014

Neraka Bagi Yang Membenci Orangtua



Oleh : Mochamad Purnaegi Safron

Banyak ayat yang mendudukkan ridha orang tua setelah ridha Allah dan keutamaan berbakti kepada orang tua dalam pandangan islam adalah sesudah keutamaan beriman kepada Allah. Allah berfirman yang artinya, “Dan Kami perintahkan kepada manusia  kepada dua orang ibu-bapaknya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah  kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Ku lah kembalimu.” (QS. Lukman: 14). Lihat pula QS. al-Isra 23-24, an-Nisa 36, al-An’am 151, al-Ankabut 08.

 

Perintah Allah untuk berbuat baik kepada orang tua itu bersifat umum, mencakup hal-hal yang disukai oleh anak ataupun hal-hal yang tidak disukai oleh anak. Bahkan sampai-sampai al-Qur’an memberi wasiat kepada para anak agar berbakti kepada kedua orang tuanya meskipun mereka adalah orang-orang yang kafir.

 

Pintu Neraka Bagi Yang Membenci Orang Tuanya
Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa pada pagi hari membenci kedua orang tuanya, maka pada pagi hari itu dibukakan baginya dua pintu ke neraka. Barangsiapa pada sore hari membenci kedua orang tuanya, maka pada sore hari itu dibukakan baginya dua pintu ke neraka. Jika satu orangtua, maka satu pintu neraka. Meskipun mereka menganiayanya, meskipun mereka menganiayanya, meskipun mereka menganiayanya”.

Rasulullah SAW bersabda, “Ridha Tuhan tergantung pada ridha kedua orang tua, dan kemurkaan Tuhan tergantung pada kemurkaan kedua orang tua”. (al-Ghunyah; Syaikh Abdul Qadir Jailani, 2010)

Hartamu Adalah Milik Orang Tuamu
Suatu ketika, ada seseorang yang datang menemui Rosulullah saw. Ia mengadukan perihal hartanya yang terkuras habis untuk mencukupi kebutuhan orang tuanya. Menurut pengakuannya, orang tuanya telah menghabiskan hartanya secara semena-mena. Mendengar pengakuan itu, beliau menjawab, “Dirimu dan seluruh hartamu adalah milik orang tuamu” (HR Ibnu Majah)

Betapa tegas pernyataan Rasulullah saw diatas supaya sang anaksenantiasa bersikap sabar dan ikhlas, kendatipun orang tuanya memiliki akhlak yang kurang baik. Beliau ingin menjelaskan bahwa sebesar apa pun pengorbanan sang anak kepada orang tuanya, tetap tidak akan mampu membalas jasa mereka. (Akhlak Hubungan Vertikal, 2008)

sumber :
http://cintaallahswt.wordpress.com
www.REPUBLIKA.CO.ID
http://rumahrasa13.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar