Oleh : Mochamad Purnaegi Safron
"Tuntutlah Ilmu sampai ke
negeri Cina," menjadi bukti tentang posisi strategis Cina. Mengapa negeri
berjuluk tirai bambu dalam hadis tersebut dijadikan target menuntut ilmu?
Ada sejumlah alasan kuat kenapa Cina
diposisikan sebagai negara tujuan menuntut ilmu. Di antaranya, jauh sebelum
ajaran Islam diturunkan Allah SWT, bangsa Cina memang telah mencapai peradaban
yang amat tinggi. Kala itu, masyarakat Negeri Tirai Bambu sudah menguasai
beragam khazanah kekayaan ilmu pengetahuan dan peradaban. Dalam dunia
perdagangan, penduduk Cina dikenal sebagai masyarakat yang sangat pandai.
Karena itu, di beberapa negara di dunia, penduduk Cina turut meramaikan
perekonomian sebuah negara. Dan, Kota Guangzhou merupakan pusat perdagangan dan
pelabuhan tertua di Cina.
Tak bisa dimungkiri bahwa umat Islam
juga banyak menyerap ilmu pengetahuan serta peradaban dari negeri ini. Beberapa
contohnya, antara lain ilmu ketabiban, kertas, serta bubuk mesiu. Kehebatan dan
tingginya peradaban masyarakat Cina ternyata sudah terdengar di negeri Arab
sebelum 500 M. Beberapa alasan Cina diposisikan sebagai negara tujuan menuntut
ilmu sehingga menjadi perhatian orang yang selama ini menjadi perhitungan di
mata negara-negara industri maju.
1. Cina Sebagai Negara Berkembang
Saat ini Cina menduduki sebagai
negara berkembang dengan jumlah penduduk tiga besar di dunia. Namun kepadatan
penduduk yang menjadi momok di setiap negara ini bisa diatasi dengan kebijakan-kebijakannya,
antara lain membatasi jumlah kelahiran. Tak kalah pula fasilitas umum yang
diberikan pemerintah pada penduduknya, turut mendukung negara ini untuk tetap
aman dan tenteram, meskipun kepadatan penduduk melanda. Contohnya: pengadaan
kereta bawah tanah antar tempat-tempat umum dengan tarif paling murah di dunia
yaitu 2 yuan = Rp 3000 untuk keliling Beijing. Subsidi pengguna bus kota baik
untuk pelajar dan umum, subsidi masuk tempat pariwisata baik untuk pelajar dan
lansia, dll.
2. Pendidikan di Cina Tidak Mahal
Biaya pendidikan di Cina jika
dikonversikan kedalam mata uang rupiah masih bisa dijangkau oleh masyarakat
ekonomi menengah ke atas, mengingat biaya pendidikan di Indonesia juga
akhir-akhir ini menanjak cukup tajam, di mana menyebabkan masyarakat ekonomi
kecil merasa kesulitan.
3. Banyak Beasiswa yang Ditawarkan
Banyak beasiswa yang ditawarkan jika
memang kita berprestasi dan mampu bersaing. Beasiswa bisa diperoleh dari sumber
pemerintah Cina itu sendiri ataupun dari pemerintah indonesia. Contoh dari
pemerintah Indonesia yaitu beasiswa dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendiknas) yang bekerja sama dengan Biro Perjalanan Luar Negeri. Sesuai
dengan putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 13/PUU-VI I 2008 bahwa 20 persen dari
APBN akan digunakan untuk kepentingan pendidikan. Maka beasiswa ini juga
merupakan salah satu alternatif untuk mendapatkan keringanan biaya sekolah di
Cina.
4. Cina Sebagai Pusat Kebudayaan
Perkembangan ekonomi yang cukup
pesat, salah satunya diperoleh dari sektor pariwisata yang menyajikan
situs-situs historikal pada zaman kedinastian, menjadikan Cina terkenal di
berbagai negara di belahan dunia sebagai negara yang kaya akan kebudayaannya
dan disebut sebagai pusat kebudayaan.
5. Banyak Universitas Berkualitas
Banyak universitas atau
sekolah-sekolah yang kualitasnya tidak kalah dengan negara-negara di Eropa,
bahkan beberapa universitas di Eropa telah membuka cabangnya di Cina seperti
Liverpool University. Universitas lokal Cina pun sekarang sudah banyak yang membuka
kelas yang diberikan dalam bahasa Inggris, sehingga jika kita enggan untuk
belajar bahasa Mandarin terlebih dahulu kita bisa memilih kelas yang diberikan
dalam bahasa Inggris.
6. Keamanan Terjamin
Karena menganut sistem komunis, Cina
memiliki hukum negara yang lumayan ketat dan tidak segan-segan untuk memberikan
hukuman berat pada pelanggarnya. Karena peraturan hukum yang ketat itu membuat
hampir seluruh wilayah Cina menjadi aman terkendali. Apalagi bagi pelajar yang
notabene jauh dari orangtua. Tentunya jaminan keamanan ini akan menjadikan
orang tua pelajar merasa tenang telah menyekolahkan anaknya jauh-jauh ke Cina.
7. Toleransi Antarmasyarakat yang Sangat Tinggi
Sebagai negara yang menganut adat
ketimuran, Cina masih menganut sistem toleransi yang tinggi. Walaupun mereka
hidup di tengah-tengah pemerintahan komunis, namun mereka juga tidak melarang
seseorang yang mempercayai aliran keagamaan. Meskipun lumayan sulit untuk
mendapatkan tempat beribadah. Bagi umat Islam, tidak terlalu sulit untuk mendapatkan
makanan halal karena Cina sudah mempunyai badan pengawas makanan halal seperti
MUI-Indonesia. Jadi bagi umat Islam masih bisa dengan mudah mencari resto halal
atau daging halal di pasar lokal.
8. Kreativitas dalam Perkembangan Teknologi
Sekarang banyak kita jumpai
produk-produk Cina yang beredar di pasaran, dari mulai kualitas yang paling
rendah sampai tinggi. Perkembangan teknologi yang cukup pesat dan tingkat
kreativitas masyarakat Cina menjadikan barang keluaran Eropa dengan harga jual
tinggi bisa ditiru dan dijual dengan harga yang lumayan miring. Namun barang
tiruan itu tetap mempunyai unsur kreativitas, sehingga barang tersebut tidak
melanggar hak cipta barang aslinya. Pola berpikir dan tingkat kreativitas yang
tinggi itulah yang menjadikan banyak warga asing penasaran ada apa gerangan
dengan negeri Cina ini, yang bisa mendesain barang yang sama dengan cara 1000
satu malam.
Dengan kedelapan pertimbangan di atas, maka Cina layak merajai perdagangan kawasan Asia dan ekonomi dunia yang sangat agresif sehingga menjadi salah satu icon pendidikan di kawasan Asia. Diprediksikan Cina menjadi negara super power mengingat perkembangan Cina sangat fantastis setelah negara-negara di Eropa dan Amerika. Hal itu bisa dilihat dengan makin mendunianya bahasa Mandarin hingga masyarakat Indonesia bahkan orang-orang Eropa pun rela untuk belajar bahasa Mandarin. Untuk itu, apakah Anda tertarik untuk menuntut ilmu di negeri Cina?
Sumber:
Http://www.harian-komentar.com
REPUBLIKA.CO.ID
Tidak ada komentar:
Posting Komentar