Oleh: Mochamad Purnaegi Safron
Minyak bumi
telah digunakan oleh manusia sejak zaman kuno dan sampai saat ini masih
merupakan komoditas yang penting. Adapun alasan minyak bumi menjadi bahan bakar utama dan menjadi komoditas penting adalah ditemukannya mesin pembakaran, penerbangan
komersial dan penggunaan bahan plastik.
Lebih dari 4000
tahun yang lalu, menurut Herodotus dan Diodorus
Siculus, aspal telah digunakan sebagai
konstruksi dari tembok dan menara Babylon ada banyak lubang-lubang minyak di dekat Ardericca
(dekat Babylon). Sementara ituSungai Issus, salah satu anak
sungai dari Sungai Eufrat. Tablet-tablet dari Kerajaan Persia
Kuno menunjukkan bahwa kebutuhan obat-obatan dan penerangan untuk kalangan
menengah-atas menggunakan minyak bumi. Pada tahun 347, minyak diproduksi dari
sumur yang digali dengan bambu di China.
, jumlah minyak yang besar ditemukan di tepi
, jumlah minyak yang besar ditemukan di tepi
Pada tahun
1850-an, Ignacy Ćukasiewicz menemukan bagaimana proses untuk
mendistilasi minyak tanah dari minyak bumi, sehingga memberikan
alternatif yang lebih murah daripada harus menggunakan minyak paus. Maka,
dengan segera, pemakaian minyak bumi untuk keperluan penerangan melonjak
drastis di Amerika Utara. Sumur minyak
komersial pertama di dunia yang digali terletak di Polandia pada
tahun 1853. Pengeboran minyak kemudian berkembang sangat cepat di banyak
belahan dunia lainnya, terutama saat Kerajaan Rusia berkuasa. Perusahaan Branobel
yang berpusat di Azerbaijan menguasai produksi
minyak dunia pada akhir abad ke-19.
Industri Minyak Mentah
Hal-hal yang
termasuk di dalam industri minyak mentah adalah proses eksplorasi, ekstrasi,
pengilangan dan transportasi (yang biasanya diangkut dengan kapal tanker
dan jalur pipa ). Volume terbesar dari industri ini adalah bahan
bakar minyak dan bensin. Minyak bumi juga mproduk kimia lainnya, termasuk
obat-obatan, pelarut, pupuk, pestisida, dan plastik. Industri ini biasanya
terbagi menjadi 3 komponen besar: upstream, midstream dan downstream.
erupakan bahan bakar utama dalam pembuatan
erupakan bahan bakar utama dalam pembuatan
Minyak bumi
merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi banyak industri, dan
sangat penting untuk menjaga peradaban manusia di zamanEropa dan Asia, sampai yang paling tertinggi
di Timur Tengah, yaitu mencapai 53%. Di kawasan lainnya,
persentase pemakaian minyak bumi sebagai sumber energi untuk Amerika Selatan
dan Tengah mencapai 44%, Afrika 41%, dan Amerika
Utara 40%. Saat ini dunia mengkonsumsi 30 juta barrel (4.8 km³)
minyak per tahunnya, dan pengkonsumsi minyak terbesar tetaplah negara-negara
maju. Menurut data, Amerika Serikat saja mengkonsumsi 24% konsumsi minyak dunia
pada tahun 2004, meskipun
pada tahun 2007 persentasenya turun menjadi 21%. Industrialisasi ini, sehingga minyak bumi ini menjadi perhatian serius bagi
banyak pemerintahan di banyak negara. Saat ini minyak bumi masih menjadi sumber
energi terbesar di banyak kawasan di dunia, dengan persentase bervariasi mulai
dari yang terendah 32% di
Indonesia
menjadi salah satu negara dengan sumber daya alam terbesar, baik sumber daya
yang bisa diperbarui maupun yang tidak bisa diperbaharui seperti minyak dan gas
alam. Indonesia menduduki peringkat ke-25 negara potensi minyak terbesar dengan
cadangan minyak sebesar 4,4 miliar barrel. Dan berada di posisi ke-21 sebagai
penghasil minyak mentah terbesar di dunia yakni sebanyak 1 juta barrel per
hari, dan menduduki peringkat ke-2 sebagai pengekspor LNG terbesar yaitu 29,6
bcf.
Sumber minyak bumi pertama ditemukan tahun 1883 oleh seorang warga Belanda bernama A.G Zeijlker di Telaga Tiga dan Telaga Said dekat Pangkalan Brandan, Sumatera Utara. Penemuan ini menjadi tonggak bendirinya perusahaan minyak asing asal Netherland di Indonesia yaitu Shell.
Bersamaan dengan ditemukannya sumber minyak di Telaga Said juga ditemukan juga berbagai penemuan minyak diberbagai lokasi. Yaitu lapangan minyak di Ledok, Cepu, penemuan Riam kiwa di daerah Sanga-sanga, Kalimantan dan penemuan minyak hitam di Sumatra Selatan tepatnya di dekat Muara Enim. Dan berikut beberapa daerah penghasil sumber minyak dan gas alam ini antara lain :
Empat Daerah
Penghasil Minyak Terbesar di Indonesia
Riau
Daerah di Riau ini mampu menghasilkan 365.827 barrel per hari dengan rincian minyak mentah sebanyak 359.777 barrel dan kondesat sebesar 6.050 barrel. Semua hasil minyak ini diperoleh dari Kepulauan Natuna yang memiliki enam blok pertambangan yaitu Rokan, Mountain Front Kuantan, Siak, Coastal Plains & Pekanbaru, Selat Malaca, dan Selat Panjang. Riau sendiri merupakan daerah penghasil minyak terbesar di Indonesia. Sumber daya alamnya dikelola oleh Chevron, Petroselat, Bumi Siak Pusako, Pertamina, Kondur Petroleum dan Pembangunan Riau.
Daerah di Riau ini mampu menghasilkan 365.827 barrel per hari dengan rincian minyak mentah sebanyak 359.777 barrel dan kondesat sebesar 6.050 barrel. Semua hasil minyak ini diperoleh dari Kepulauan Natuna yang memiliki enam blok pertambangan yaitu Rokan, Mountain Front Kuantan, Siak, Coastal Plains & Pekanbaru, Selat Malaca, dan Selat Panjang. Riau sendiri merupakan daerah penghasil minyak terbesar di Indonesia. Sumber daya alamnya dikelola oleh Chevron, Petroselat, Bumi Siak Pusako, Pertamina, Kondur Petroleum dan Pembangunan Riau.
Irian Jaya Barat
Daerah
yang mempunyai luas 410.660 kilometer persegi ini mampu menghasilkan minyak
sebanyak 14.811 barrel per hari. Dimana bahan yang dihasilkan berupa minyak
mentah sebesar 8.243 barrel dan kondensat sebanyak 6.568 barrel. Minyak di
daerah ini dieksplorasi oleh Pertamina, Petrochina dan Petroleum.
Sumatera Selatan
Di
Sumatera Selatan, daerah-daerah yang menjadi penghasil minyak antara lain
Rimau, Lematang, Pendopo Raja dan Ogam Komering. Sumatera Selatan ini mampu
menghasilkan minyak mentah sebesar 30.718 barrel per hari dan kondesat sebanyak
10.339 barrel. Semua blok minyak yang berada di Sumatera Selatan ini dikelola
oleh Pertamina, Medco, Talisman, Conoco Philips dan Golden Spike.
Jawa Timur
Daerah
di Jawa Timur ini mampu menghasilkan minyak mentah sebanyak 52.290 barrel dan
kondesat 326 barrel atau total sebanyak 52.616 barrel per hari. Daerah
penghasil minyak di Provinsi Jawa Timur ini antara lain Kangean, Tuban, Cepu,
Brantas, Madura Barat, Gresik, dan Bawean. Dimana pertambangan di daerah ini di
kelola oleh berbagai perusahaan seperti Pertamina, Hess, Kodeco Energy, Total,
Pertamina, Kangean Energy dan Petrochina.
Melihat semua potensi ini sudah tidak dipungkiri akan kekayaan alam Indonesia. Namun ironisnya semua kekayaan alam tersebut sebagian besar dinikmati oleh negara-negara asing karena Indonesia belum mampu mengelolanya sendiri. Menurut SKK Migas yang dilansir Liputan 6, eksplorasi minyak terbesar di Indonesia masih berada di tangan PT. Chevron Pacific. Perusahaan asal Amerika ini masuk ke Indonesia tahun 1920.
Chevron merupakan penggabungan dari Standard Oil of California dan Texaco pada tahun 1930, yang kemudian melakukan eksplorasi besar-besaran khususnya di Sumatera bagian tengah. Pada tahun 1940 Chevron menemukan minyak di lapangan Sebangga dan lapangan Duri di tahun 1941. Hingga Februari 2014, Chevron telah mengeksplorasi minyak sebanyak 308.528 barrel per hari.
Sementara PT Pertamina berada di posisi kedua dengan jumlah penghasilan 113.152 barrel per hari. Lalu Petro China berada di posisi terakhir pada sepuluh perusahaan yang melakukan eksplorasi minyak terbesar di Indonesia yaitu dengan jumlah 15.406 barrel per hari.
Sebagai tuan rumah di negeri sendiri, Pertamina harusnya bisa memaksimalkan potensi tersebut. Pertamina diharapkan mampu mengeksplorasi kekayaan alam ini dengan melalui peningkatan teknologi dan inovasi. Sehingga menjadikan Pertamina menjadi perusahaan pengola terbesar hasil kekayaan alam di negara sendiri. Dimana hasil kekayaan alam tersebut bisa dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia bukan malah mendatangkan keuntungan yang banyak bagi negara-negara asing.
Jenis Minyak Bumi di Indonesia
Di Indonesia, minyak
bumi yang diolah banyak digunakan sebagai Bahan bakar minyak atau BBM,
yang merupakan salah satu jenis bahan bakar yang digunakan secara luas di era industrialisasi.
Ada beberapa jenis BBM yang dikenal di Indonesia, di antaranya adalah:
- Minyak tanah rumah tangga
- Minyak tanah industri
- Pertamax Racing
- Pertamax
- Pertamax Plus
- Premium
- Bio Premium
- Bio Solar
- Pertamina DEX
- Solar transportasi
- Solar industri
- Minyak diesel
- Minyak bakar
Di Indonesia,
harga BBM subsisi sering mengalami kenaikan disebabkan alasan pemerintah yang
ingin mengurangi subsidi. Tujuan dari pengurangan tersebut dikatakan adalah
agar dana yang sebelumnya digunakan untuk subsidi dapat dialihkan untuk hal-hal
lain seperti pendidikan dan pembangunan infrastruktur.
Di sisi lain, kenaikan tersebut sering
memicu terjadinya kenaikan pada harga barang-barang lainnya seperti barang
konsumen, sembako dan bisa juga tarif listrik sehingga selalu ditentang
masyarakat.
Hingga kini bahkan hingga sepuluh tahun lagi atau
mungkin saja lebih dari itu peranan dari minyak dan gas bumi (migas) dilihat
dari kepentingan perekonomian Indonesia masih tetap besar. Walaupun pada
saatnya Indonesia akan terpaksa menjadi negara net importir minyak. Hal itu
mengingat jumlah hasil produksi minyak mentah Indonesia lebih kecil dibandingkan dengan jumlah
kebutuhannya.
Tetapi peran Migas dalam roda perekonomian
Indonesia akan tetap besar, hanya saja harus diimpor dan semakin banyak
membutuhkan devisa untuk mengimpornya, masalahnya segala bahan baku atau energi
pembangkit listrik atau mesin-mesin industri masih menggunakan BBM.
Sekiranya Indonesia mampu membangun beberapa
kilang minyak bumi terutama untuk tujuan ekspor berarti masih cukup berperan
bagi perekonomian Indonesia, terutama karena adanya nilai tambah dengan cara mengolah
minyak mentah impor yang hasil produksinya juga bisa untuk memenuhi kebutuhan
di dalam negeri sebagai penggerak industri dan ekonomi yang
semakin meningkat.
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Minyak_bumi
http://www.republika.co.id
https://www.linkedin.com/today
Tidak ada komentar:
Posting Komentar