Oleh : Mochamad Purnaegi Safron
Stres merupakan
kondisi perasaan tidak enak atau nyaman yang dialami oleh seseorang yang
mengakibatkan terganggunya pikiran dan emosional sehingga menganggu kondisi hidup dalam sehari-hari. Jika dipahami, stres sebagai
kondisi perasaan tidak nyaman yang dimiliki oleh setiap individu maka dapat diyakini bahwa stres merupakan suatu keadaan yang selalu dialami
oleh setiap manusia. Hanya saja kondisi yang dialami oleh masing-masing
individu sangat subjektif dan individual dan cara penanggulangannya juga bervariatif. Dengan demikian stres tidak selalu berdampak negatif
bagi kesehatan mental seseorang sejauh penderita stres tersebut memeiliki
kemampuan dalam mengelolanya.
Stress adalah bentuk ketegangan dari
fisik, psikis, emosi maupun mental. Bentuk ketegangan ini mempengaruhi kinerja
keseharian seseorang. Bahkan stress dapat membuat produktivitas menurun, rasa
sakit dan gangguan-gangguan mental. Pada dasarnya, stress adalah sebuah bentuk
ketegangan, baik fisik maupun mental. Sumber stress disebut dengan stressor dan
ketegangan yang di akibatkan karena stress, disebut strain.
Stress juga dapat diartikan sebagai
suatu kondisi yang menekan keadaan psikis seseorang dalam mencapai suatu
kesempatan dimana untuk mencapai kesempatan tersebut terdapat batasan atau
penghalang. Dan apabila pengertian stress dikaitkan dengan penelitian ini maka
stress itu sendiri adalah suatu kondisi yang mempengaruhi keadaan fisik atau
psikis seseorang karena adanya tekanan dari dalam ataupun dari luar diri
seseorang yang dapat mengganggu pelaksanaan kerja mereka. (Robbins, 2001)
Adanya system kognitif, apresiasi
stress menyebabkan segala peristiwa yang terjadi disekitar kita akan dihayati
sebagai suatu stress berdasarkan arti atau interprestasi yang kita berikan
terhadap peristiwa tersebut, dan bukan karena peristiwa itu sendiri.Karenanya
dikatakan bahwa stress adalah suatu persepsi dari ancaman atau dari suatu
bayangan akan adanya ketidaksenangan yang menggerakkan, menyiagakan atau
mambuat aktif organisme. (Woolfolk dan Richardson, 1979)
Stress dapat menyebabkan perasaan negatif atau yang
berlawanan dengan apa yang diinginkan atau mengancam kesejahteraan emosional.
Stress dapat menggangu cara seseorang dalam menyerap realitas,
menyelesaikan masalah, berfikir secara
umum dan hubungan seseorang dan rasa memiliki. Terjadinya stress
dapat disebabkan oleh sesuatu yang dinamakan stressor,stressor ialah stimuli
yang mengawali atau mencetuskan perubahan. Stressor secara umum dapat
diklasifikasikan sebagai stressor internal atau eksternal.Stressor internal berasal dari dalam diri seseorang
(mis. Kondisi sakit,menopause, dll ). Stressor eksternal berasal dari
luar diri seseorang atau lingkuangan
(mis. Kematian anggota keluarga, masalah di tempat kerja, dll (Hans Selye, 1976)
Stress adalah suatu kondisi
ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi seseorang.
Stress yang terlalu besar dapat mengancam kemampuan seseorang untuk menghadapi
lingkungannya. (Handoko, 1997)
Stress merupakan respon tubuh yang bersifat tidak spesifik terhadap setiap
tuntutan atau beban atasnya. Berdasarkan pengertian tersebut dapat
dikatakan stress apabila kondisi seseorang mengalami
beban atau tugas yang berat tetapi orang tersebut tidak dapat mengatasi tugas
yang dibebankan itu, maka tubuh akan berespon dengan tidak mampu terhadap tugas
tersebut, sehingga orang tersebut dapat mengalami stress. Respons atau tindakan
ini termasuk respons fisiologis dan psikologis.
Ketika stress, badan kita akan
mengeluarkan satu hormon rangsangan yang bernama ‘adrenaline’ kedalam saluran
darah kita. Hormon ini bersama-sama dengan beberapa hormon yang lain akan
menyebabkan beberapa perubahan berlaku di dalam tubuh kita sebagai persiapan
untuk melindungi kita. Di antara perubahan-perubahan itu ialah denyutan jantung
bertambah laju dan tekanan darah akan meningkat (untuk mengepam lebihan darah
kepada otak, otot dan jantung); gula, lemak dan kolesterol di dalam darah akan
bertambah (untuk memberi lebihan tenaga kepada badan); pernafasan seseorang
akan lebih laju (untuk menyalurkan lebihan oksigen yang diperlukan) dan
begitulah seterusnya.
Perubahan-perubahan ini berlaku secara tabii selari
dengan keperluan tubuh kita ketika itu. Walaubagaimanapun, jika stress atau
tekanan berpanjangan di dalam hidup kita dan kita pula tidak bijak untuk
mengurusnya, ia akan bertukar menjadi ‘distress’ yang boleh menyebabkan
penyakit-penyakit tertentu menimpa kita.
Faktor-faktor individual dan sosial yang menjadi penyebab
stress :
1.
Sumber-sumber stress didalam diri seseorang :
Kadang-kadang sumber stress itu ada didalam diri seseorang. Salah satunya
melalui kesakitan. Tingkatan stress yang muncul tergantung pada rasa sakit dan
umur inividu(sarafino,1990). Stress juga akan muncul dalam seseorang melalui
penilaian dari kekuatan motivasional yang melawan, bila seseorang mengalami
konflik. Konflik merupakan sumber stress yang utama.
2. Sumber-sumber stress di dalam keluarga : Stress di sini
juga dapat bersumber dari interaksi di antara para anggota keluarga, seperti :
perselisihan dalam masalah keuangan, perasaan saling acuh tak acuh,
tujuan-tujuan yang saling berbeda dll. Misalnya : perbedaan keinginan tentang
acara televisi yang akan ditonton, perselisihan antara orang tua dan anak-anak
yang menyetel tape-nya keras-keras, tinggal di suatu lingkungan yang terlalu
sesak, kehadiran adik baru. Khusus pada penambahan adik baru ini, dapat
menimbulkan perasaan stress terutama pada diri ibu yang selama hamil (selain
perasaan senang, tentu), dan setelah kelahiran. Rasa stress pada ayah
sehubungan dengan adanya anggota baru dalam keluarga, sebagai kekhawatiran akan
berubahnya interaksi dengan ibu sebagai istrinya atau kekhawatiran akan
tambahan biaya. Pra orang tua yang kehilangan anak-anaknya atau pasanganya
karena kematian akan merasa kehilangan arti (sarafino,1990)
3. Sumber-sumber stress didalam komunitas dan lingkungan :
interaksi subjek diluar lingkungan keluarga melengkapi sumber-sumber stress.
Contohnya : pengalaman stress anak-anak disekolah dan di beberapa kejadian
kompetitif, seperti olahraga. Sedangkan beberapa pengalaman stress oang tua
bersumber dari pekerjaannya, dan lingkungan yang stressful sifatnya. Khususnya
‘occupational stress’ telah diteliti secra luas.
4. Pekerjaan dan stress : Hampir semua orang didalam
kehidupan mereka mengalami stress sehubungan denga pekerjaan mereka. Tidak
jarang situasi yang ‘stressful’ ini kecil saja dan tidak berarti, tetapi bagi
banyak orang situasi stress itu begitu sangat terasa dan berkelanjutan didalam
jangka waktu yang lama. Faktor-faktor yang membuat pekerjaan itu ‘stressful’
ialah:
a. Tuntutan kerja : pekerjaan yang terlalu banyak dan
membuat orang bekerja terlalu keras dan lembur, karena keharusan
mengerjakannya.
b.
Jenis pekerjaan : jenis pekerjaan itu sendiri sudah lebih
‘stressful’ dari pada jenis pekerjaan lainnya. Pekerjaan itu misalnya : jenis
pekerjaan yang memberikan penilaian atas penampilan kerja bawahannya
(supervisi), guru, dan dosen.
c. Pekerjaan yang menuntut tanggung jawab bagi kehidupan
manusia : contohnya tenaga medis mempunyai beban kerja yang berat dan harus
menghadapi situasi kehidupan dan kematian setiap harinya. Membuat kesalahan
dapat menimbulkan konsekuensi yang serius.
5. Stress yang berasal dari lingkungan : lingkungan yang
dimaksud disni adalah lingkungan fisik, seperti : kebisingan, suhu yang terlalu
panas, kesesakan, dan angin badai (tornado,tsunami). Stressor lingkungan
mencakup juga stressor secara makro seperti migrasi, kerugian akibat teknologi
modern seperti kecelakaan lalu lintas, bencana nuklir (Peterson dkk, 1991) dan
faktor sekolah (Graham,1989).
Tipe-tipe stress :
1. Tekanan : hasil
hubungan antara peristiwa-peristiwa persekitaran dengan individu. Paras tekanan
yang dihasilkan akan bergantung kepada sumber tekanan dan cara individu
tersebut bertindak balas. Tekanan mental adalah sebagian daripada kehidupan
harian. Ia merujuk kepada kaedah yang menyebabkan ketenangan individu terasa di
ancam oleh peristiwa persekitaran dan menyebabkan individu tersebut bertindak balas.
Anda boleh mengalami tekanan ketika di tempat kerja, menyesuaikan diri dengan
persekitaran baru, atau melalui hubungan sosial. Tekanan mental yang sederhana
boleh menjadi pendorong kepada satu-satu tindakan dan pencapaian tetapi kalau
tekanan mental anda itu terlalu tinggi, ia boleh menimbulkan masalah sosial dan
seterusnya menggangu kesehatan anda.
2. Frustasi
: adalah suatu harapan yang diinginkan dan kenyataan yang terjadi tidak
sesuai dengan yang diharapkan.
3. Konflik
: Berasal dari kata kerja latin configere yang berarti
saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses
sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak
berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak
berdaya.
4. Kecemasan :
Banyak pengertian definisi yang dirumuskan oleh para ahli
dalam merumuskan pengertian tentang kecemasan.
Dengan demikian,
Stres merupakan kondisi psikologis atau hal rohani yang terganggu
dikerenakan ketidakmampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan baik fisik maupun
mental. Stress merupakan suasana batin yang tegang atau perasaan tidak stabil yang
sangat mempengaruhi semagat hidup, aktifitas kehidupan dikarenakan ketidak
seimbangan pemenuhan kebutuhan fisik dan batin. Selain itu, stres adalah ketegangan
batin dikarenakan oleh dosa dan kemaksiatan yang ditandai oleh rasa gelisah dan
keresahan yang memenuhi relung-relung hati dan pikiran.
Sebagai
solusinya tentu cukup banyak terutama menghindari faktor pemicu dan biasakan
hidup teratur, taat asas atau mematuhi aturan hidup yang digariskan oleh Allah
dan rasul-Nya serta mengikuti aturan – aturan yang berlaku.
Sumber :
http://dedeh89-psikologi.blogspot.com
http://drdanial.faithweb.com
http://malinmuncak.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar